
Bp Ita Sasmita sering bersilaturrahim ke kediaman Wak Dun. Bahkan dalam beberapa kali kesempatan, gw bersilaturrahim ke rumah Wak Dun, sering bertemu Bpk Ita di sana.
Awalnya dulu, gw berguru ke Wak Dun, tapi Wak Dun juga merekomendasikan gw untuk belajar Cikalong juga ke Bpk Ita. Melalui kedua tokoh tersebutlah, gw beruntung bisa mempelajari Maenpo Cianjur yang sangat terkenal seperti Kari Cikaret, Sabandar, Madi dan Cikalong.
Sering ketika Wak Dun sedang melatih, Bpk Ita hadir menemani, begitupun sebaliknya. Kadang2 ada juga kejadian unik, selesai berlatih dengan Wak Dun, langsung berlatih lagi dengan Bpk Ita, masih di kediaman Wak Dun. Wak Dun pun memotivasi juga agar semangat belajar ke Bpk Ita. "Ayo sana napeul juga ke Pak Ita....ayo pak Ita....anak2 diajarin...."
Bahkan Wak Dun sesekali tertawa ketika menyaksikan gw "kerepotan" napeul dg Bpk Ita. Begitu juga sebaliknya, Bpk Ita senyum2 saja ketika melihat gw juga "kerepotan" nepeul dg Wak Dun dan “megap2” mempraktekan Jurus Kari Cikaret yg demikian beratnya.
Alhamdulillah, gw termasuk salah satu orang yang beruntung karena masih memiliki kesempatan berguru kepada 2 orang tokoh yang luar biasa tersebut...The Living Legend of Maenpo Cianjur. Banyak pelajaran yang gw peroleh dari keduanya, selain Maenpo, pelajarin lain yang tak kalah pentingnya adalah Silaturrahim.