Menjadi seorang Puragabaya adalah suatu kehormatan besar. Kedudukan Puragabaya adalah kedudukan yang mulia. Seorang Puragabaya menyatukan sifat kesatriaan, keperkasaan dan kefaqihan agama dalam dirinya. Puragabaya merupakan pemuda pilihan yang diangkat dari kalangan bangsawan yang memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur serta fisik yang prima. Untuk dapat menjadi seorang Puragabaya harus melalui tahapan yang sangat berat dan sulit. Puragabaya diharuskan hidup sederhana , tinggal di sebuah padepokan di tengah hutan belantara, menghadapi latihan-latihan yang taruhannya nyawa. Selain mempelajari ilmu kanuragan dan beladiri yang mumpuni, Puragabaya juga dibekali dengan ilmu-ilmu agama. Sehingga seorang Puragabaya selain memiliki ilmu kanuragan yang sangat ampuh dan berbahaya, juga memiliki kefaqihan yang tinggi dalam agama.

Sunday, September 10, 2006

Wanita

Wanita menurut gue adalah makhluk yang unik penuh misteri yang diciptakan oleh Tuhan. Ada beberapa pendapat mengatakan bahwa wanita adalah makhluk yang lemah yang harus dilindungi. Tapi ada juga yang berpendapat bahwa wanita adalah makhluk yang sangat kuat yang ada di dunia. Banyak kisah pria yang terkenal akan kekuasaannya, kekuatannya, kemashyurannya, kewibawaannya jatuh di tangan seorang wanita. Tapi tidak sedikit juga, dibalik kisah sukses seorang pria ternyata ada seorang wanita yang selalu mendukung di sisinya. Itulah wanita.

Gue kadang menjadi sangat geram jika mendengar ada suami yang menganiaya istri, bapak menganiaya anak perempuannya bahkan anak yang menganiaya ibunya. Orang –orang seperti itu adalah makhluk pengecut terhina yang pernah ada di muka bumi ini. Tidak ada toleransi pembenaran dengan dalih apapun atas apa yang telah mereka lakukan. Salah seorang guru silat gue pernah bilang, “Kalo mau jadi jagoan jangan di rumah, tapi di luar rumah. Seorang jagoan nggak akan pernah berani sama ibunya. Jangankan memukul, bicara kasar aja haram hukumnya..!!”

Wanita memang diciptakan oleh Tuhan dari tulang rusuk adam yang bengkok. Jika kita paksakan untuk diluruskan maka akan patah. Tapi jika didiamkan tanpa berusaha untuk diluruskan, maka dia akan semakin bengkok. Itulah wanita, sesosok makhluk unik yang penuh dengan misteri. Kalo menurut Dewa, wanita diciptakan untuk selalu menjadi pendamping sesosok makhluk yang disebut pria.
...Hawa tercipta di dunia, untuk menemani sang Adam. Begitu juga dirimu, tercipta tuk temani aku...

Wednesday, September 6, 2006

Thanks to My Hero .....


Akhir-akhir ini gue melihat ada beberapa dojo membuka pelatihan beladiri khusus untuk anak-anak. Kalo menurut gue ini merupakan hal yang positif, karena banyak kok pelajaran yang bisa dipetik selama latihan beladiri. Hampir semua perguruan beladiri mengajarkan filosofi kesabaran, kebaikan, sportifitas, dispilin, keberanian dan tanggung jawab. Beladiri dapat membentuk karakter yang kuat kepada anak-anak, terutama dalam hal tersebut di atas. Memang sebaiknya untuk anak-anak bukan unsur beladirinya yang menjadi fokus utama.

Gue jadi inget, dulu waktu SD gue ditawarin ama Babe untuk belajar karate. Wah gue antusias banget, karena gue udah sering ngeliat Babe ngelatih, ikut pertandingan, demonstrasi di kesatuannya Polisi Militer, kelihatannya gagah banget. Tapi gue justru nggak dimasukin ke perguruan Babe, tapi ke perguruan lain. Soalnya kata Babe kalo di perguruan Babe, pelatihnya mungkin agak sungkan sama gue. Dan mulai sejak itulah gue mengenal beladiri. Tapi ada juga orang tua yang berpendapat sebaliknya. Buat apa sih belajar beladiri, mau jadi jagoan loe? Ah pendapat yang sangat picik menurut gue. Gue adalah salah satu anak dari sekian banyak anak-anak lain di belahan bumi ini yang sangat berterima kasih sama babenya karena telah diperkenalkan olahraga beladiri. Selain prestasi, banyak juga pelajaran yang bisa gue dapet, dan itu tak ternilai harganya. Dan gue berharap hal tersebut bisa gue jadikan contoh dalam mendidik anak-anak gue tercinta…Osa ‘n Barron…..Papa love u all
Buat Babe ….You always be My Hero….!!

Tuesday, September 5, 2006

Beladiri sebagai penjagaan

Di tengah kondisi perekonomian yang semakin sulit seperti akhir-akhir ini, kita saksikan tindak kejahatan semakin meningkat. Kejahatan tersebut kadang tidak memandang tempat, waktu, situasi dan kondisi. Seperti cerita adik teman gue, yang beberapa waktu yang lalu ketika akan berangkat kuliah ditodong dengan senjata tajam oleh seseorang dalam mikrolet yang ditumpanginya. Mirisnya, mikrolet tersebut penuh dengan penumpang (laki-laki dan perempuan), tapi tak seorangpun diantara penumpang tersebut yang bertindak apalagi menolong. Walhasil dompet beserta handphone pun bablasss…!! Gue jadi berfikir, apakah para penumpang tersebut tidak mau peduli atau ….takut? Menyimak cerita di atas, mungkin kita baru terpikir pentingnya ilmu beladiri.

Orang yang telah berlatih beladiri mempunyai kepercayaan diri dan keberanian yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang belum berlajar beladiri. Semakin sering seseorang melatih ilmu beladirinya, sudah tentu akan semakin mahir dan meningkat ilmu beladirinya. Karena selama berlatih beladiri, biasanya seseorang berlatih tehnik-tehnik serangan dan bertahan, serta tehnik menghadapi lawan. Baik menggunakan tangan kosong atau senjata. Selama latihan tersebutlah mental dan reflek akan terbentuk. Semakin mahir, tentu akan semakin berani dan percaya diri.

Perlu diingat bahwa antara latihan dan pertarungan yang sebenarnya tentulah memiliki aura yang sangat berbeda, tergantung situasi dan kondisi. Seseorang yang latihannya hanya sering menghadapi serangan tangan kosong, pada saat menghadapi senjata tajam seperti pisau, golok, clurit mungkin agak sedikit “kagok”. Begitu juga jika menghadapi lawan lebih dari 1 orang. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap keberanian dan kepercayaan diri seseorang. Pada saat latihan, biasanya serangan masih terkontrol, berbeda dengan pertarungan sesungguhnya. Oleh sebab itu, ada baiknya juga dalam latihan mengadapi serangan senjata tajam misalnya, senjata yang digunakan adalah senjata sesungguhnya, bukan senjata bo’ong bo’ongan. Sehingga keberanian dan kepercayaan diri tetap tinggi ketika menghadapi serangan sesungguhnya. Dan jika bentrokan tidak dapat dihindarkan lagi, hadapilah lawan dengan tetap memperhatikan kewaspadaan, ketenangan, dan percaya diri.

Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dan waspada selalu, dimana saja dan kapan saja. Ingat kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan…waspadalah…waspadalah….!!

Monday, September 4, 2006

Peregangan

Peregangan merupakan persiapan awal sebelum melakukan kegiatan olahraga. Ada peregangan yang sifatnya umum, ada yang sifatnya khusus. Peregangan untuk olahraga beladiri, jelas berbeda dengan peregangan untuk olahraga catur misalnya ..he..he..he..
Tujuan peregangan antara lain untuk memperoleh kelenturan untuk menggerakkan otot beserta persendian pada seluruh sudut pergerakan. Hal ini perlu dilakukan dangan baik dan benar agar memperoleh hasil dan manfaat yang maksimal. Peregangan juga dapat mengurangi resiko cidera pada saat latihan. Resiko-resiko tersebut antara lain cedera otot, cedera persendian, keseleo, salah urat dan cedera otot lainnya.

Untuk beladiri modern, peregangan merupakan salah satu tahapan awal yang harus dilakukan sebelum memulai latihan. Berbeda dengan beladiri seperti silat tradisional misalnya. Pengalaman gue belajar dalam beberapa aliran silat tradisional, peregangan hampir tidak pernah dilakukan. Kalaupun ada, itupun tidak terstruktur dengan baik. Yang jelas, begitu latihan dimulai langsung masuk gerakan jurus. Kalaupun ada yang cedera, cuma diurut sebentar ama gurunya ….bim salabim aneh bin ajaib ….cederanya hilang dan udah bisa langsung latihan lagi. Boleh percaya, boleh tidak.

Tapi gue pribadi sih lebih prefer tetep melakukan peregangan sebelum memulai melakukan kegiatan olahraga apapun, apalagi beladiri. Ada peregangan yang dilakukan lebih dulu sebelum pemanasan, ada juga yang sebaliknya. Bagaimana dengan anda ?